Cerita Sex Bermain Peran Ketika OtongKu Masuk Kelubang Surgawi Wanita Cantik Dan Cilik

Video Rate:
0 / 5 ( 0votes )
11 views

Kurasa dengan lubang vagina Cantik, saya tidak merasa kesusahan, lubang memek Cantik kunilai sama dengan punyai Anna dan Lia waktu pertama kalinya dimasuki tangkai kejantananku. Yang aku pikir, kesusahannya ialah lubang vagina Devi, seterusnya kusuruh Cantik untuk bersiap-sedia .

Cersex Indo – Kuludahi tangkai kemaluanku supaya licin, lantas kuarahkan perlahan-lahan kepala kemaluanku itu ke lubang surganya Devi. Kutekan sedikit, melenceng, kuposisikan kembali, pencet kembali, tetap melenceng, tidak ingin masuk. Untunglah Anna dan Lia tiba, mereka berdua responsif dengan kesusahan yang kuhadapi. Lia dengan cepat menepis ke-2 segi vagina Devi dengan ke-2 segi telapak tangannya.

Lubang senggama Devi dapat tersingkap, kucoba masukan kembali, rupanya tetap melenceng , Anna yang menyaksikan hal tersebut tanpa ragu ikut juga turun menolongku. terbaru yang diperbarui tiap hari. Anna ulurkan jemari tanggannya, memijat sisi bawah dan atas lubang senggama Devi, hingga secara plastis lubang kemaluan Devi dapat semakin tersingkap sedikit. Saya fokus masukkan kepala kejantananku ke lubang senggama Devi tersebut.

Kepala kemaluanku dengan sedikit kupaksakan, dapat masuk ke dalam lubang surganya Devi, kutahu Devi merasa kesakitan. Devi cuma meringis dan dari pojok matanya menetes air matanya. Cantik yang dari barusan menanti gantian lubang senggamanya ditembus tangkai kejantananku, karena ketahui jika saya menemui kesusahan, pada akhirnya ikut-ikutan juga menolongku memberikan kepuasan Devi.

Tanpa malu, Cantik memberikan puting susunya ke dalam mulut Devi, seperti ibu ke bayinya yang meminta susu. Devi mengulum puting susu Cantik dengan kuat. Cantik rasakan jika puting susunya digigit oleh Devi, Cantik diam saja, cuma sedikit menyeringai, meredam sakit tentu saja.

Saya menekan terus, hingga telah setengah tangkai kejantananku masuk ke lubang senggama Devi. Kepala kemaluanku seperti disetrum dan disedot oleh sesuatu tenaga yang hebat kenakan. Kutekan semaksimal mungkin, dan “Bluss..”

Masuknya semua tangkai kejantananku ke lubang kemaluan Devi disertai dua jeritan. Yang pertama ialah jeritan Devi sendiri sebab menganggap sakit dan sedap, matanya sampai meram terbuka, terkadang membelalak. Satunya kembali ialah jeritan Cantik, karena tanpa Devi ketahui, Devi sudah menggigit keras puting susu Cantik yang tetap dikulumnya tersebut.

Anna dan Lia cuma tersenyum-senyum saja, kubiarkan tangkai kejantananku membenam dalam lubang senggama Devi. Kurasakan empotan-empotan vagina Devi. Sesudah demikian lama saya nikmati, kumundurkan bokongku, rupanya bibir kemaluan Devi turut tertarik. Bibir kemaluan Devi meng ikuti pergerakan bokongku, demikian saya undurkan karena itu bibir kemaluan Devi akan muncul ke atas karena turut tertarik. Kebalikannya, bila kumajukan kembali bokongku, karena itu bibir kemaluan Devi juga turut muncul ke bawah dan tenggelam. Benar-benar fenomenal, saya tidak menyesal rasakan nikmatnya yang hebat.

Kupercepat pergerakan maju undurku, makin lama saya rasakan lubang senggama Devi membasah dan membanjir. Lorong lubang vagina Devi juga makin licin, tapi tetap sempit, hingga kemudian Devi terkuras tenaganya dan tidak dapat menyeimbangiku capai pucuk kepuasan. Badan Devi berulang-kali menegang.

“Oomm.. Devi pipis kembali.. ahh..” desahnya.
Cairan mani putih dan hangat punya Devi merembes deras keluar celah-celah lubang kemaluannya yang tetap disumpal oleh tangkai kejantananku.

Devi telah capek sekali, aku juga mulai tergetar tanda pucukku juga telah dekat, karena itu kucabut saja tangkai kemaluanku dari lubang senggama Devi.
Demikian kucabut, kedengar bunyi, “Plopp..” seperti bunyi tangkai pompa dikeluarkan dari pipanya.

Devi kusuruh istirahat, rupanya Devi sukai menyusu , karena puting susu Cantik rupanya tetap dikulumnya. Devi manja tidak ingin melepas, hingga kemudian, Anna yang sekedar duduk berbicara.
“Eh Vi.. sudah donk neteknya, kasihan tuch Cantik, kan saat ini gilirannya ia.” Anna mengingati, “Besok-besok kan bisa kembali..” tambah Anna.

“Iya-iya.. saya tahu kok..” Devi pada akhirnya mengetahui, lantas melepas puting susu Cantik dari mulutnya.
“Vi.. nih kalau ingin.. puting susuku bisa kamu isepin sepuas hati..” tutur Anna sekalian memijat-mijat sendiri puting susunya yang membenjol terbesar sendiri. Devi ingin saja penuhi ajakan Anna, karena itu kusaksikan Devi demikian rakusnya mengulum dan mengisap puting susu Anna. Terkadang Devi nakal, menggigit puting susunya Anna, hingga Anna menjerit kecil dan geram-marah.

Sesudah terlepas dari Devi, Cantik selanjutnya menyesuaikan diri dan bersiap-sedia. Cantik mengangkangkan ke-2 kakinya lebar-lebar, hingga tersingkaplah lubang senggamanya yang cukup basah karena cairan mani yang menetes dari dinding di lubang vaginanya. Benar , saya berusaha tanpa lewat kesusahan, sukses masuk lubang senggama Cantik, seperti saya pertama kalinya menerobos lubang kemaluan Lia dan Anna.

Kumasukkan tangkai kejantananku semuanya ke lubang kepuasan Cantik. Cantik meredam perih, karena keperawanannya barusan kutembus. Tapi karena sangat bergairahnya, karena itu rasa perih itu tidak dirasanya kembali, yang terdapat hanya rasa sedap, geli dan nikmat. Cantik meram terbuka rasakan ada tangkai kejantananku dalam lubang senggamanya.

“Oom Agus, gerakin donk..” Cantik mintaku agar selekasnya mengawali.
“Baik Cantik, Oom meminta Cantik mengimbangi Oom ya..!” Cantik tidak menjawab tapi cuma manggut-manggut.

Kumulai saja pergerakan mundur-maju bokongku, tangkai kemaluanku keluar dan masuk dengan leluasanya, pertama dengan perlahan-lahan dan kupercepat. Cantik banyak belajar dari menyaksikan secara langsung permainanku barusan dengan Lia, Anna, atau dengan Devi. Cantik memutar-mutar bokongnya sebegitu rupa. Saya merasa jika Cantik yang pendiam rupanya memiliki gairah yang lebih besar. Kurasa Cantik akan semakin kuat menyeimbangiku.

Benar sangkaanku Cantik memang kuat , sesudah nyaris seperempat jam kuberpacu, Cantik masih belun keluarkan cairan maninya, dan saya sendiri masih bisa meredam pucuk orgasmeku, karena saya sudah meminum obat dopping 6 pil sekalian.
“Ayoo Oomm.. Cantik merasa enakk.. terusiinn..” Cantik meracau lagi.

Kuteruskan memicu, saya bingung, mengapa Cantik dapat sejauh ini, walau sebenarnya Cantik baru pertama kalinya rasakan enaknya senggama.
“Cantik.. kamu kok kuat sekali sich..?” tanyaku sekalian terus memicu.
“Ini karena obat Oom lhoo..” jawab Cantik semangat sekalian memutar-mutarkan bokongnya ke kanan dan ke kiri, dan ke-2 tangannya meremas-remas payudaranya sendiri dan kadang-kadang menarik-narik puting susunya yang tetap menegang.

Saya terkejut dengar pernyataan Cantik, sampai saya stop lakukan pergerakan. Rupanya Cantik minum obatku , terang saja.
“Kok stop Oom.. giliran Cantik yang di atas ya?” kata Cantik kembali.
Saya diam saja, kami ganti posisi. Jika barusan Cantik dalam posisi saya tindih, saat ini Cantik yang ada di atas dan menindihku. Cantik menaik-turunkan bokongnya, mundur-maju, perlahan-lahan dan cepat, terkadang berposisi seperti menunggang kuda, liar dan binal.

Permainan dalam posisi Cantik di atas dan saya di bawah, rupanya mengundang perhatian Lia. Dari barusan Lia hanya menyaksikan pergulatanku dengan Cantik.
“Oom Agus.. masa sich kalah sama Cantik..” kritik Lia kepadaku.
“Tidak donk.. tenang saja Lia..” jawabku bela diri.
Kusaksikan Devi ternyata mengakhiri aktivitas membuatya dari puting susu Anna. Mereka bertiga ternyata tertarik melihatku. Terkadang memberi komentar yang membuatku tersenyum.

“Yacchh.. Oom Agus tidak adil.. Oom Agus nakal, sama Cantik dapat sejauh ini, sama Anna kok cepat sekali.” Anna protes.
“Lho, kan Anna barusan telah kecapean, karena itu Oom suruh istirahat, dan hanya Cantik sendiri yang belon lelah nih..” lanjutku.

Cantik telah berkeringat banyak, saya rasakan ada cairan hangat yang merembes di tangkai kejantananku. Saya sendiri mulai merasa ada desakan-desakan dari pangkal kemaluanku.
“Oomm.. Cantik sudah tidak kuat nahannya nih.. sshh heehh..” kata Cantik kelihatannya meredam.
Dengar ini,langsung kuganti posisi kembali. Saya kembali di atas dan Cantik di bawah, kupercepat pergerakanku sampai optimal. “Oomm.. Cantikh.. aakkhh.. hekkss aahh..” Cantik menjerit histeris.

Badannya menegang dan merengkuhku dengan kuat, ternyata Cantik sudah capai pucuk enaknya, dari dalam lubang senggamanya menyemprotkan berulang-kali cairan maninya yang hangat menyirami kepala kejantananku yang tetap ada dalam lubang vaginanya.

Lubang kemaluan Cantik banjir oleh cairan maninya sendiri, becek sekali vagina Cantik. Tangkai kejantananku sampai berasa licin, hingga memunculkan bunyi berdecak. Cantik tidak dapat menyeimbangiku, walau sebenarnya saya pada kondisi nyaris sampai, ucapkanlah menggantung. Kucabut saja tangkai kemaluanku dari lubang senggama Cantik, lantas kutarik Devi yang duduk bengong, kusuruh Devi tidur terlentang dengan kaki di kangkangkan. Devi tahu tujuanku. Selekasnya saja Devi lakukan apa yang kusuruh. Anna dan Lia segera bising memberi komentar.

“Yacchh Oom Agus, kok Devi sich yang diputuskan..” rungut Anna.
Dan Lia cuma tersenyum kecut sekalian berbicara, “Ayoo Oomm.. cepatan donk.. habis ini kita makan.. Lia sudah buat capek-capek barusan.” sekalian menyuruhku menuntaskan finalnya.

Saya seperti terhenyak. Selekasnya saja kumasukkan tangkai kejantananku ke lubang senggamanya Devi yang tetap merah. Untung sekali, lubang senggama itu masih basah oleh cairan mani, hingga cukup dengan kupaksakan sekali saja masuk langsung. Lubang kemaluan Devi yang demikian sempit memijat luar biasa dan mengisap tangkai kejantananku. Saya ingin menuntaskan pucuk orgasmeku secepat-cepatnya.

Semakin kupacu pergerakanku. Devi yang semula telah dingin dan kurang bergairah secara langsung terangsang kembali. Tidaklah sampai lima menit, saya merengkuh kuat badan kecil Devi dan kumuncratkan cairan maniku dalam lubang senggama Devi.

“Aaahh.. hiaahh.. Cruutt.. Crott..”
Cairan maniku banyak. Saya segera lemas saat itu juga. Tangkai keperkasaanku juga mulai lemah, benar-benar pertarungan yang luar biasa. Saya dikerubut oleh empat gadis kecil dengan hisapan mulut senggamanya yang hebat. Kucabut tangkai kejantananku dari lubang enaknya Devi. Selanjutnya kuajak Devi dan Cantik mandi sekaligus denganku. Habis mandi kami makan bersama, cukup sedap makanan bikinan Anna dan Lia.

Sesudah makan, saya menilai dan terlibat percakapan dengan gadis-gadis kecil tersebut. Rupanya Anna, Lia, Cantik dan Devi tetap semangat dan mereka ajakku melakukan kembali. Saya mau tak mau menampik, terlihat sekali mereka sedih. Untuk menyembuhkan rasa sedih mereka, kuberikan ke mereka kaset BF mengenai lesbian untuk dilihat. Isi ceritanya mengenai jalinan tubuh wanita sama wanita yang sama-sama memberikan rangsangan. Saya cuma memantau saja, hingga kemudian mereka mempraktikkan apa yang barusan mereka saksikan.

Saya dikitari oleh gadis-gadis kecil yang haus seks. Keesokannya, kebenaran ialah hari minggu, saya memberikan kepuasan gadis-gadis kecil itu dalam olahraga senggama, sampai saya merasa benar-benar kecapekan, satu hari minggu itu saya bercinta dengan gadis-gadis kecil. Benar-benar sedap.

Peristiwa ini berjalan lama. Saya lah yang mengendalikan diri pada mereka, hingga kemudian mereka alami yang bernama masa mendatang bulan, dan mereka memahami jika apa yang kusebut olahraga rupanya ialah jalinan seks yang dapat untuk membikin adik bayi, tapi mereka tidak menyesal . Maka bila ingin lakukan senggama, kutanyakan dahulu agenda mereka. Saya tidak mau mereka hamil. Anna, Lia, Cantik atau Devi pada akhirnya ketahui kapan masing-masing akan memperoleh porsinya.

Sesudah mereka berempat duduk di kursi SMU kelas 2, dapat disebutkan sudah mulai dewasa dan masak, begitupun umurku telah jadi 36 tahun. Saya telah merajut jalinan serius sama wanita rekanan sekerjaku, lantas saya menikah dengannya dan saya beli rumah sendiri, tak lagi kos pada tempat Lia. Anna, Lia, Cantik dan Devi juga telah memiliki kekasih, tapi mereka tidak ingin lakukan jalinan senggama dengan kekasihnya. Mereka cuma ingin melakukan perbuatan demikian denganku saja.

Karena saya telah beristri, mereka juga pahami posisiku. Hubunganku sama mereka masih tetap terikat baik. Istriku memandang mereka gadis-gadis yang bagus juga, aku juga terang-terangan ke istriku berkenaan apa yang telah kualami bersama gadis-gadis tersebut. Istriku mengertinya, saya benar-benar menyukai istriku.

Namun istriku kurang dapat penuhi keperluan seksku yang tinggi sekali. Karena istriku ketahui kekurangannya, lantas istriku yang arif mengizinkan Anna, Lia, Cantik, dan Devi untuk selalu bermain sex denganku.

Sebelumnya pernah dalam tadi malam, saya layani lima wanita sekalian, Anna, Lia, Cantik, Devi dan istriku sendiri. Dari ke-4 gadis kecil itu, yang tersering temaniku dan istriku bersenggama hanya Anna dan Lia. Untuk Anna, karena selainnya orangtua dan kakak Anna tidak ada di kota ini, Anna takut tinggal sendiri di dalam rumah besarnya. Hampir setiap hari Anna bermalam di tempatku.

Untunglah beberapa tetanggaku menduga jika Anna ialah sepupu istriku. Dan Lia, tetap seperti dulu, papanya bekerja di ibu-kota dan mamanya masih kerja di otomotif, terkadang malah tidak pulang, menjadi bila demikian, Lia turut juga bermalam di rumahku. Tante Linda masih yakin penuh kepadaku. Meskipun kelihatannya ketahui hubunganku dengan anak gadisnya, saya rileks saja.Masuk Kelubang Surgawi Gadis Cilik

Kurasa dengan lubang vagina Cantik, saya tidak merasa kesusahan, lubang memek Cantik kunilai sama dengan punyai Anna dan Lia waktu pertama kalinya dimasuki tangkai kejantananku. Yang aku pikir, kesusahannya ialah lubang vagina Devi, seterusnya kusuruh Cantik untuk bersiap-sedia .

Kuludahi tangkai kemaluanku supaya licin, lantas kuarahkan perlahan-lahan kepala kemaluanku itu ke lubang surganya Devi. Kutekan sedikit, melenceng, kuposisikan kembali, pencet kembali, tetap melenceng, tidak ingin masuk. Untunglah Anna dan Lia tiba, mereka berdua responsif dengan kesusahan yang kuhadapi. Lia dengan cepat menepis ke-2 segi vagina Devi dengan ke-2 segi telapak tangannya.

Lubang senggama Devi dapat tersingkap, kucoba masukan kembali, rupanya tetap melenceng , Anna yang menyaksikan hal tersebut tanpa ragu ikut juga turun menolongku. Situs Ngocoks.com tempatnya narasi seks terbaru yang diperbarui tiap hari. Anna ulurkan jemari tanggannya, memijat sisi bawah dan atas lubang senggama Devi, hingga secara plastis lubang kemaluan Devi dapat semakin tersingkap sedikit. Saya fokus masukkan kepala kejantananku ke lubang senggama Devi tersebut.

Kepala kemaluanku dengan sedikit kupaksakan, dapat masuk ke dalam lubang surganya Devi, kutahu Devi merasa kesakitan. Devi cuma meringis dan dari pojok matanya menetes air matanya. Cantik yang dari barusan menanti gantian lubang senggamanya ditembus tangkai kejantananku, karena ketahui jika saya menemui kesusahan, pada akhirnya ikut-ikutan juga menolongku memberikan kepuasan Devi.

Tanpa malu, Cantik memberikan puting susunya ke dalam mulut Devi, seperti ibu ke bayinya yang meminta susu. Devi mengulum puting susu Cantik dengan kuat. Cantik rasakan jika puting susunya digigit oleh Devi, Cantik diam saja, cuma sedikit menyeringai, meredam sakit tentu saja.

Saya menekan terus, hingga telah setengah tangkai kejantananku masuk ke lubang senggama Devi. Kepala kemaluanku seperti disetrum dan disedot oleh sesuatu tenaga yang hebat kenakan. Kutekan semaksimal mungkin, dan “Bluss..”

Masuknya semua tangkai kejantananku ke lubang kemaluan Devi disertai dua jeritan. Yang pertama ialah jeritan Devi sendiri sebab menganggap sakit dan sedap, matanya sampai meram terbuka, terkadang membelalak. Satunya kembali ialah jeritan Cantik, karena tanpa Devi ketahui, Devi sudah menggigit keras puting susu Cantik yang tetap dikulumnya tersebut.

Anna dan Lia cuma tersenyum-senyum saja, kubiarkan tangkai kejantananku membenam dalam lubang senggama Devi. Kurasakan empotan-empotan vagina Devi. Sesudah demikian lama saya nikmati, kumundurkan bokongku, rupanya bibir kemaluan Devi turut tertarik. Bibir kemaluan Devi meng ikuti pergerakan bokongku, demikian saya undurkan karena itu bibir kemaluan Devi akan muncul ke atas karena turut tertarik. Kebalikannya, bila kumajukan kembali bokongku, karena itu bibir kemaluan Devi juga turut muncul ke bawah dan tenggelam. Benar-benar fenomenal, saya tidak menyesal rasakan nikmatnya yang hebat.

Kupercepat pergerakan maju undurku, makin lama saya rasakan lubang senggama Devi membasah dan membanjir. Lorong lubang vagina Devi juga makin licin, tapi tetap sempit, hingga kemudian Devi terkuras tenaganya dan tidak dapat menyeimbangiku capai pucuk kepuasan. Badan Devi berulang-kali menegang.

“Oomm.. Devi pipis kembali.. ahh..” desahnya.
Cairan mani putih dan hangat punya Devi merembes deras keluar celah-celah lubang kemaluannya yang tetap disumpal oleh tangkai kejantananku.

Devi telah capek sekali, aku juga mulai tergetar tanda pucukku juga telah dekat, karena itu kucabut saja tangkai kemaluanku dari lubang senggama Devi.
Demikian kucabut, kedengar bunyi, “Plopp..” seperti bunyi tangkai pompa dikeluarkan dari pipanya.

Devi kusuruh istirahat, rupanya Devi sukai menyusu , karena puting susu Cantik rupanya tetap dikulumnya. Devi manja tidak ingin melepas, hingga kemudian, Anna yang sekedar duduk berbicara.
“Eh Vi.. sudah donk neteknya, kasihan tuch Cantik, kan saat ini gilirannya ia.” Anna mengingati, “Besok-besok kan bisa kembali..” tambah Anna.

“Iya-iya.. saya tahu kok..” Devi pada akhirnya mengetahui, lantas melepas puting susu Cantik dari mulutnya.
“Vi.. nih kalau ingin.. puting susuku bisa kamu isepin sepuas hati..” tutur Anna sekalian memijat-mijat sendiri puting susunya yang membenjol terbesar sendiri. Devi ingin saja penuhi ajakan Anna, karena itu kusaksikan Devi demikian rakusnya mengulum dan mengisap puting susu Anna. Terkadang Devi nakal, menggigit puting susunya Anna, hingga Anna menjerit kecil dan geram-marah.

Sesudah terlepas dari Devi, Cantik selanjutnya menyesuaikan diri dan bersiap-sedia. Cantik mengangkangkan ke-2 kakinya lebar-lebar, hingga tersingkaplah lubang senggamanya yang cukup basah karena cairan mani yang menetes dari dinding di lubang vaginanya. Benar , saya berusaha tanpa lewat kesusahan, sukses masuk lubang senggama Cantik, seperti saya pertama kalinya menerobos lubang kemaluan Lia dan Anna.

Kumasukkan tangkai kejantananku semuanya ke lubang kepuasan Cantik. Cantik meredam perih, karena keperawanannya barusan kutembus. Tapi karena sangat bergairahnya, karena itu rasa perih itu tidak dirasanya kembali, yang terdapat hanya rasa sedap, geli dan nikmat. Cantik meram terbuka rasakan ada tangkai kejantananku dalam lubang senggamanya.

“Oom Agus, gerakin donk..” Cantik mintaku agar selekasnya mengawali.
“Baik Cantik, Oom meminta Cantik mengimbangi Oom ya..!” Cantik tidak menjawab tapi cuma manggut-manggut.

Kumulai saja pergerakan mundur-maju bokongku, tangkai kemaluanku keluar dan masuk dengan leluasanya, pertama dengan perlahan-lahan dan kupercepat. Cantik banyak belajar dari menyaksikan secara langsung permainanku barusan dengan Lia, Anna, atau dengan Devi. Cantik memutar-mutar bokongnya sebegitu rupa. Saya merasa jika Cantik yang pendiam rupanya memiliki gairah yang lebih besar. Kurasa Cantik akan semakin kuat menyeimbangiku.

Benar sangkaanku Cantik memang kuat , sesudah nyaris seperempat jam kuberpacu, Cantik masih belun keluarkan cairan maninya, dan saya sendiri masih bisa meredam pucuk orgasmeku, karena saya sudah meminum obat dopping 6 pil sekalian.
“Ayoo Oomm.. Cantik merasa enakk.. terusiinn..” Cantik meracau lagi.

Kuteruskan memicu, saya bingung, mengapa Cantik dapat sejauh ini, walau sebenarnya Cantik baru pertama kalinya rasakan enaknya senggama.
“Cantik.. kamu kok kuat sekali sich..?” tanyaku sekalian terus memicu.
“Ini karena obat Oom lhoo..” jawab Cantik semangat sekalian memutar-mutarkan bokongnya ke kanan dan ke kiri, dan ke-2 tangannya meremas-remas payudaranya sendiri dan kadang-kadang menarik-narik puting susunya yang tetap menegang.

Saya terkejut dengar pernyataan Cantik, sampai saya stop lakukan pergerakan. Rupanya Cantik minum obatku , terang saja.
“Kok stop Oom.. giliran Cantik yang di atas ya?” kata Cantik kembali.
Saya diam saja, kami ganti posisi. Jika barusan Cantik dalam posisi saya tindih, saat ini Cantik yang ada di atas dan menindihku. Cantik menaik-turunkan bokongnya, mundur-maju, perlahan-lahan dan cepat, terkadang berposisi seperti menunggang kuda, liar dan binal.

Permainan dalam posisi Cantik di atas dan saya di bawah, rupanya mengundang perhatian Lia. Dari barusan Lia hanya menyaksikan pergulatanku dengan Cantik.
“Oom Agus.. masa sich kalah sama Cantik..” kritik Lia kepadaku.
“Tidak donk.. tenang saja Lia..” jawabku bela diri.
Kusaksikan Devi ternyata mengakhiri aktivitas membuatya dari puting susu Anna. Mereka bertiga ternyata tertarik melihatku. Terkadang memberi komentar yang membuatku tersenyum.

“Yacchh.. Oom Agus tidak adil.. Oom Agus nakal, sama Cantik dapat sejauh ini, sama Anna kok cepat sekali.” Anna protes.
“Lho, kan Anna barusan telah kecapean, karena itu Oom suruh istirahat, dan hanya Cantik sendiri yang belon lelah nih..” lanjutku.

Cantik telah berkeringat banyak, saya rasakan ada cairan hangat yang merembes di tangkai kejantananku. Saya sendiri mulai merasa ada desakan-desakan dari pangkal kemaluanku.
“Oomm.. Cantik sudah tidak kuat nahannya nih.. sshh heehh..” kata Cantik kelihatannya meredam.
Dengar ini,langsung kuganti posisi kembali. Saya kembali di atas dan Cantik di bawah, kupercepat pergerakanku sampai optimal. “Oomm.. Cantikh.. aakkhh.. hekkss aahh..” Cantik menjerit histeris.

Badannya menegang dan merengkuhku dengan kuat, ternyata Cantik sudah capai pucuk enaknya, dari dalam lubang senggamanya menyemprotkan berulang-kali cairan maninya yang hangat menyirami kepala kejantananku yang tetap ada dalam lubang vaginanya.

Lubang kemaluan Cantik banjir oleh cairan maninya sendiri, becek sekali vagina Cantik. Tangkai kejantananku sampai berasa licin, hingga memunculkan bunyi berdecak. Cantik tidak dapat menyeimbangiku, walau sebenarnya saya pada kondisi nyaris sampai, ucapkanlah menggantung. Kucabut saja tangkai kemaluanku dari lubang senggama Cantik, lantas kutarik Devi yang duduk bengong, kusuruh Devi tidur terlentang dengan kaki di kangkangkan. Devi tahu tujuanku. Selekasnya saja Devi lakukan apa yang kusuruh. Anna dan Lia segera bising memberi komentar.

Itil V3
“Yacchh Oom Agus, kok Devi sich yang diputuskan..” rungut Anna.
Dan Lia cuma tersenyum kecut sekalian berbicara, “Ayoo Oomm.. cepatan donk.. habis ini kita makan.. Lia sudah buat capek-capek barusan.” sekalian menyuruhku menuntaskan finalnya.

Saya seperti terhenyak. Selekasnya saja kumasukkan tangkai kejantananku ke lubang senggamanya Devi yang tetap merah. Untung sekali, lubang senggama itu masih basah oleh cairan mani, hingga cukup dengan kupaksakan sekali saja masuk langsung. Lubang kemaluan Devi yang demikian sempit memijat luar biasa dan mengisap tangkai kejantananku. Saya ingin menuntaskan pucuk orgasmeku secepat-cepatnya.

Semakin kupacu pergerakanku. Devi yang semula telah dingin dan kurang bergairah secara langsung terangsang kembali. Tidaklah sampai lima menit, saya merengkuh kuat badan kecil Devi dan kumuncratkan cairan maniku dalam lubang senggama Devi.

“Aaahh.. hiaahh.. Cruutt.. Crott..”
Cairan maniku banyak. Saya segera lemas saat itu juga. Tangkai keperkasaanku juga mulai lemah, benar-benar pertarungan yang luar biasa. Saya dikerubut oleh empat gadis kecil dengan hisapan mulut senggamanya yang hebat. Kucabut tangkai kejantananku dari lubang enaknya Devi. Selanjutnya kuajak Devi dan Cantik mandi sekaligus denganku. Habis mandi kami makan bersama, cukup sedap makanan bikinan Anna dan Lia.

Sesudah makan, saya menilai dan terlibat percakapan dengan gadis-gadis kecil tersebut. Rupanya Anna, Lia, Cantik dan Devi tetap semangat dan mereka ajakku melakukan kembali. Saya mau tak mau menampik, terlihat sekali mereka sedih. Untuk menyembuhkan rasa sedih mereka, kuberikan ke mereka kaset BF mengenai lesbian untuk dilihat. Isi ceritanya mengenai jalinan tubuh wanita sama wanita yang sama-sama memberikan rangsangan. Saya cuma memantau saja, hingga kemudian mereka mempraktikkan apa yang barusan mereka saksikan.

Saya dikitari oleh gadis-gadis kecil yang haus seks. Keesokannya, kebenaran ialah hari minggu, saya memberikan kepuasan gadis-gadis kecil itu dalam olahraga senggama, sampai saya merasa benar-benar kecapekan, satu hari minggu itu saya bercinta dengan gadis-gadis kecil. Benar-benar sedap.

Peristiwa ini berjalan lama. Saya lah yang mengendalikan diri pada mereka, hingga kemudian mereka alami yang bernama masa mendatang bulan, dan mereka memahami jika apa yang kusebut olahraga rupanya ialah jalinan seks yang dapat untuk membikin adik bayi, tapi mereka tidak menyesal . Maka bila ingin lakukan senggama, kutanyakan dahulu agenda mereka. Saya tidak mau mereka hamil. Anna, Lia, Cantik atau Devi pada akhirnya ketahui kapan masing-masing akan memperoleh porsinya.

Sesudah mereka berempat duduk di kursi SMU kelas 2, dapat disebutkan sudah mulai dewasa dan masak, begitupun umurku telah jadi 36 tahun. Saya telah merajut jalinan serius sama wanita rekanan sekerjaku, lantas saya menikah dengannya dan saya beli rumah sendiri, tak lagi kos pada tempat Lia. Anna, Lia, Cantik dan Devi juga telah memiliki kekasih, tapi mereka tidak ingin lakukan jalinan senggama dengan kekasihnya. Mereka cuma ingin melakukan perbuatan demikian denganku saja.

Karena saya telah beristri, mereka juga pahami posisiku. Hubunganku sama mereka masih tetap terikat baik. Istriku memandang mereka gadis-gadis yang bagus juga, aku juga terang-terangan ke istriku berkenaan apa yang telah kualami bersama gadis-gadis tersebut. Istriku mengertinya, saya benar-benar menyukai istriku.

Namun istriku kurang dapat penuhi keperluan seksku yang tinggi sekali. Karena istriku ketahui kekurangannya, lantas istriku yang arif mengizinkan Anna, Lia, Cantik, dan Devi untuk selalu bermain sex denganku.

Sebelumnya pernah dalam tadi malam, saya layani lima wanita sekalian, Anna, Lia, Cantik, Devi dan istriku sendiri. Dari ke-4 gadis kecil itu, yang tersering temaniku dan istriku bersenggama hanya Anna dan Lia. Untuk Anna, karena selainnya orangtua dan kakak Anna tidak ada di kota ini, Anna takut tinggal sendiri di dalam rumah besarnya. Hampir setiap hari Anna bermalam di tempatku.

Untunglah beberapa tetanggaku menduga jika Anna ialah sepupu istriku. Dan Lia, tetap seperti dulu, papanya bekerja di ibu-kota dan mamanya masih kerja di otomotif, terkadang malah tidak pulang, menjadi bila demikian, Lia turut juga bermalam di rumahku. Tante Linda masih yakin penuh kepadaku. Meskipun kelihatannya ketahui hubunganku dengan anak gadisnya, saya rileks saja.

Category: ABG
cersex annisa cersex anal mama cersex dengan ibu mertua cersex hot terbaru cersex download cersex xnxx

Leave a Reply