Cerita Sex Berhubungan Anak Tukang Pijat Terkuasai Yang Sangat Mengguasai Sex

Video Rate:
0 / 5 ( 0votes )
9 views

” Pak, tolong panggilin Bik Suti tukang pijit donk… tubuh saya kembali pada pegel… ” kataku minta bantuan.

Jam 7.20 kurang lebih pintu depan diketuk orang dan segera saya keluar… rupanya yang dateng Pak Pardi dengan cewec muda cukup cakep bersih orangnya… bengong saya jadi.

Cersex Indo – ” Dik Joss… ini anaknya Bik Suti… mau tak mau saya membawa karena ibunya sedang pulang daerah sejumlah hari… tetapi ia dapat mijit kok… meskipun ngga’ sepinter ibunya. ” kata pak Pardi cepat saat sebelum saya bertanya dan ngomel karena tidak sesuai perintahku. ” Ya sudah masuk langsung saja ” kataku mempersilakan. ” Saya kembali dahulu kepangkalan Dik ” pamit pak Pardi.

Sepeninggalnya pak Pardi langsung tanpa banyak berbicara saya jalan ke kamarku dan anak Bik Surti langsung mengikuti dari belakang. ” Siapa nama kamu ? ” tanyaku memecahkan kesunyian. ” Diah Mas ” sahutnya pendek.

Sampai di dalam kamar saya segera membuka kaos… secara bertelanjang dada seperti umumnya kalau dipijit sama Bik Suti… tetapi umumnya saya membuka sarung tinggal CD saja… ini kali saya diamkan sarung tetep menempel pada tempatnya karena tengsin saya sama cewec muda ini. ” Massage creamnya ada di atas meja belajar ” kataku sekalian langsung berbaring telungkup.

Tangannya mulai menggenggam telapak kakiku… terus kebetis… memijat sekalian megurut… sama dengan yang dilaksanakan ibunya padaku. Bik Surti memang telah berlangganan sama keluarga Bang Johnny… menjadi saya seringkali mijit dengannya. Tetapi meskipun langkah mijitnya sama, tetapi terasanya berbeda… tangan ini tambah lembut dan hangat rasanya. ” Izin Mas ” ucapnya membubarkan lamunanku yang baru memulai berkembang… sekalian benyingkap sarungku semakin tinggi, sampai ke pangkal pahaku.

Pijitannya telah tiba pada paha… kadang-kadang cukup tinggi sentuh pangkal bokongku… cukup ke tengah… seerrrrr… rasanya ada ngreng… aku juga terus pejamkan mata sekalian nikmati pijatan danmembayangkan jika terjadi beberapa hal yang diharapkan.

” Aduh… ” saya 1/2 meredam sakit ( pada hal berpura-pura), masalahnya umumnya Bik Suti kalau saya kesakitan justru dicari yang sakit dan dipijat semakin lama hingga enakan… eh… benar ia lakukan hal yang sama… tetapi karena tes barusan saya katakan di saat ia memijit belakang lututku… karena itu ia saat ini memijit semakin lama di situ. Wah dapat kalau begitu pikirku… lantas saya membuat yang lebih dari pilot proyek ini. ” Jangan dipijit gitu… sakit diurut saja pakai krim ” kataku sekalian tidak lupa bersandiwara sakit.

Ia mengambil krim dan memulai mengurut serius di sana. Lama cukup ia mengurut di sana terus saat ini mulai menyebar lagi… paha… betis… sampai telapak kaki… cocok kembali lagi ke paha dan ini kali cukup terlampau dalem… saya segera teriak ketahan… seolah terkena sisi sakit lagi… ” Mananya Mas ? ” tanyanya. ”

Cukup daleman sedikit ” kataku sekalian menggenggam tangannya dan menuntun di posisi yang saya mau… tempatnya sama persis di pangkal paha tengah cocok menjadi kalau dipijit-pijit yang terkena bijiku… menyengaja saya arahkan ke depanan… agar semakin pas… lama ia di situ… ” Kasih krim donk… ” pintaku… di saat ia mengambil cream… satu tanganku secara cepat membuka CDku agar meramku keluar CD dan bebas… betul di saat tangannya memoleskan crean langsung ke bijiku… saya cukup sedikit agar bijiku mangkin bebas dan semakin gampang dipijit… ”

Ati-ati jangan terkena celananya… kelak terkena krim semua… ” kataku berpura-pura kebingungan kalau CDku terkena krim walau sebenarnya mauku agar ia buka lebih lebar CDku… dengan tangannya… sejumlah jenak selanjutnya ia katakan ” Maaf Mas… CDnya dibuka aja… masalahnya kelak terkena cream… saya telah mencoba menghindar dari tetapi sulit… Masnya pakai sarung aja… ” katanya mengagetkanku… terkejut karena ngga’ sangka ia katakan begitu.

Aku juga berdiri dan melepaskan CDku… kembali di posisi sebelumnya saya telungkup… lantas Diah membuka lagi sarungku… sampai ke bokong… saya meredam di posisi cukup nunging agar semakin luas sektor yang dapat diraih tangan Diah.

Betul lama ia mengurut… meremas bijiku… sampai saya sendiri telah ngga’ karuan rasanya konak banget… ” Cukup bawahan dikit… ” pintaku… ia rogoh semakin dalam sampai pangkal batangku terkena pegang… diurutnya cukup sulit karena dari pangkal tangkai sampai 1/2 diurut semua… ” Mas kalau dapat kembali tubuh… masalahnya sulit kalau begini ” pintanya… dengan suka hati saya patuhi.

Saya kembali tubuh dan meriamku tetap tertutup kain sarung… dengan mengambil ia pegang kembali posisi yang masih sama. Diurut-urut… kelihatannya saya merasa stylenya seperti 1/2 ngocok… tetapi pikiran ia sepertinya kembali mijit… dengan matanya menyaksikan sekitar kamar… ngelamun kali… saya goyangkan pinggul sedikit agar tanganya tergelincir ke atas… rupanya berhasil… ia semakin banyak ngurut meriamku… tiga empat menit berakhir ia kaya’nya ngga’ sadar… tetapi semakin lama saya merasa ia bukan mijit atau ngurut… tetapi betul-betul ngocok meriamku… walaupun tidak digenggam… tetapi cukup mantap…

Saya menyengaja bergerak sekalian sedikit menarik ke atas posisi sarungku… hingga bisa kelihatan saat ini tangannya yang ngocok meriamku… merasa tangannya tak lagi tertutup sarung… ia saksikan posisi tangannya dan waktu itu seolah baru sadar ia menyaksikan apa yang sepanjang beberapa saat ini dipijitnya… tetapi ia tidak berhenti… matanya mulai ngelirik ke saya.

Denan tanpa expresi… ia lanjutkan mengocak… ini kali tangannya lebih mengenggam… menjadi saya ia harus memastikan untuk memang sengaja… menjadi dengan sedikit ragu… saya tempatkan pada bahunya… waktu memijit tadi… posisi ia berlutut dari sisi tempat tidur menjadi kalau saya simpan tangan ke samping langsung jatuh di bahunya dan secara langsung saya geser turun ke dadanya dan ia diam saja… saya remas dadanya… menjadi tindakan remas dan kocok jalan terus sejumlah menit… sampai mendadak kepalanya ditundukkan rpanya tanpa basa basi ia cium Kabagku… terus diteruskan mengulumnya.

Ia sadar jika ia dan saya sudah sama terkuasai gairah…. karena itu tanpa perlu minta izin lebih jauh… saya coba untuk buka pakaian atasnya… justru ia mambantunya… hingga ia sudah terbuka dadanya… BHnyapun sudah ia lepas dan dadanya yang lebih besar disorongkan mengarah mulutku… langsung saja saya hirup putingnya…. wow… hangat…. kelapanya lantas direbahkan pada bahuku… hingga kami seperti 1/2 bergumul karena kakinya tetap di bawah… kamipun berciuman hangat… lantas saya bangkt dan mengusung badannya naiki ranjang…. ”

Kamu mijitnya lebih sedap dari ibu kamu ya ” kataku ngaco… sesudah tahu ia semacam itu. ” Ngga’ tahu Mas… telanjur kebawa…. ” ia tidak meneruskan ucapannya. Saya asyik menciumi sekitaran belakang telinga… samping leher… terkadang mendenguskan napas hangat ke telinganya. Ia telah terlihat merancu dengan desah dan erangannya yang semakin membuatku di atas awang…

Saya bangit dan memiringkan badannya… kaki kirinya saya tempatkan pada bahu kananku… denganposisi yang cukup miring itu saya gesek Kabagku pada gerbang DuFannya ( Dunia Fantasi )… sesaat saya gesek ia mulai mengeluh pelan… selanjutnya saya tata kepala meriamku pada gerbang DuFan… yang terang sekali sangat lembab dan sedikit basar… saya coba tekan… wah… kok sempit… tetapi seringkali coba… akirnya sukses capai 1/2 tubuh meriam ambles dalam lorong kegelapan… nampaknya dalam cukup kering… mahfum tumitnya kurus kecil… pertanda kalu barangnya condong kering… Erangannya walaupun perlahan-lahan tetap terus tiada henti sejak dari tadi… menambahkan hangat situasi dan seolah irama lautan teduh… terus saja saya goyang sampai lumayan lama saat sebelum saya pada akhirnya meminta berpindah posisi…

Saat ini ke-2 kakinya saya pangul di ke-2 segi bahuku… ayunan semakin garang karena posisi lebih leluasa… dan lorong kegelapan semakin licin… ternyata ia sudah seringkali keluarkan pelumas… walaupun bukan orgasme… ” Kamu saat ini nungging… ” perintahku.

Saat Diah nungging… saya pencet bahunya ke kasur dan tersisa bokongnya saja yang nungging… dengan sedikit ubah gerak… saya masukan kembali meriam jagurku… ini kali lebih spektakuler… saya pegangan pada pinggulnya yang cukup gede… dan ayunan semakin bebas terkendali… seringkali nyaris terlepas… tetapi karena besarnya sang Kabagku karena itu sedikit susah lepas secara kesemuaannya… capek dengan style *****… saya tiduran dan saya suruh ia menaikiku… ia naik dengan membelakangi aku… di saat amblesnya batangku ini kali disertai napas ketahannya… ini kali mentok abis… Diah diam sebentar sekalian merenungi nikmat yang dirasa.

Saya mulai mengambil ide untuk menggoyang… lantas Diahpun turut bergoyang…. ini kali putarannya melingkar… sedap sekali… yang saya rasakan… lobang yang sempit… hangat… dan condong kering… setiap kali ia berputar-putar pinggul saya merasa ada suatu hal nabrak kepala meriamku… tentu mentok dan ia tentu ngga’ akan lama untu capai titik orgasme begitu pikirku. Betul saja sangkaanku… Diah terlihat kejang keras sekalian ucapkan kata-kata yang tidak terang apa tujuannya… lumayan lama seperti itu… ”

Aaaa…duuuuuuu…….uuuuhhh Mas… lemas kakiku rasanya… saya ngga’ kuat kembali gerak… ” begitu ucapnya. Saya coba untuk bangun dan menunggingkannya… lantas saya bantai lobangnya lebih keras… sampai panas rasanya meriamku… dan pada akhirnya saya hampir nga’ dapat meredam…. lantas saya cabut dan katakan pada Diah ” Diah… kamu menghadap ke sini… membuka mulut kamu…. ” dan ternyata Diah memahami yang saya mau… dengan lemas ia kembali tubuh dan buka mulutnya. Karena ketakutan tidak keburu… karena itu saya selekasnya saja masukkan meriamku dalam mulutnya yang imut itu dan saya goyang maju undur… seringkali dan keluarlah… creeetttt…. creeeee.tttt…. creettt….

Saya jatuh kecapaian… di sampingnya… ” Diah… bagaimana baru saja ? ” tanyaku memecahkan kesunyian. ” Sedap sekali Mas… sampai lemas kaki saya… sudah ngga’ tahu berapakah kali keluar… sepertinya berendeng keluarnya ” jawab Diah sekalian males-malesan dalam dekapanku. Dan kamipun berbaring sesaat dalam capek nikmat yang masih ada. Sampai pada…

Saya terbangun saat rasakan paha kananku ada suatu hal yang merayap… saya coba walaupun males… ‘tuk buka mataku dan… betul-betul terbeliak jadinya… saat tahu apa yang sentuh pahaku. Ia Winny… adik ipar kakakku… Johnny… saya kira ia ada di dalam rumah temannya… dan lebih mencengangkan adalah… ia saksikan saya dekap cewec dan pada kondisi bugil berdua.

” Joss… loe edan ya… beraninya ngga’ ada orang masukkan cewec… saya bilangin Bang John… ” ucapnya dengan mata melotot. ” Hei… Win… denger dulu… ” kataku sekalian coba bangun dari tidurku… waktu itu juga Diah bangun karena dengar suara seseorang di dalam kamar itu… ia berusaha raih kain seadanya untuk emutupi badan bugilnya sekalian menanyakan ” Ia siapa Mas ? ”

Itil V3
” Ia ini Winny… adik ipar kakakku ” jawabku pendek. ” Jangan begitu donk… saat loe ngga’ solid ama saya ” jawabku minta pengertiannya. ” Iya bisa saja saya ngga’ katakan Abang asal saya bisa saksikan loe berdua bermain sekali lagi… bagaimana ? tanyanya. Ach ni anak pikirku tentu mudah deh kalau sudah gini… paling banter nanti ia tentu ngga’ kuat metahan gairahnya sendiri…. begitu pikirku.” Okey… Diah… yok kita perlihatkan pada Winny… apa yang kita baru lakukan tadi… kita ulang kembali yok ” ajakku… ” Mas malu saya tidak bisa… ” saya agak bangun untuk mencium Diah… ” Sudah kamu merem saja dan kira cuma kita berdua dalam kamar ini ” kataku menentramkan.

Dan aku juga mulai menggairahkan Diah dengan kecupan lembut… sekalian tanganku berusaha meraba-raba beberapa bagian sensitifnya… sejumlah waktu berakhir Diah mulai terikut… dan mendesar halus…. saya rasa tangan Winny coba raih batangku dan meremas-remasnya, kadang-kadang mengocaknya sampai siap tempur.

Sesudah segala hal siap… aku juga mulai mengambil ancang-ancang untuk masuk Diah untuk sesion ke-2 … di saat batangku amblas… Diah dan Winnypun seolah meredam napas… ternyata Winny sudah larut dalam panorama depan matanya. Permainanku dengan Diah berjalan sejumlah style… dan tanpa berasa waktu sudah memperlihatkan jam 9.47, waktu itu Winny sudah telanjang dari sisi badan Diah yang saya tindih… lantas tangan kirikupun mulai bergerilya ke dada Winny… wah sedap sekali… saya pilin putingnya dan diapun mengeluh.

Sekalian terus memacu Diah… saya cium bibir Winny dan pendek kata… pinggangku ke bawah membabat Diah sedang pinggangku ke atas serang Winny…. ke-2 nyapun mengeluh hebat malam itu… semakin keras erangan mereka berdua bersahutan semakin gairah saya dibuatnya… paling akhir tidak kuat kembali meredam gejolak… saya pacu semakin keras sang Diah dan diapun mengeluh panjang sekalian kejang mendekapku.

Waktu itu kami orgasme bersamaan… sedang Winny belum juga capai walaupun hampir… erangan kami berdua membakar gairahnya… selekasnya saja Winny memerintahku untuk mengisap memeknya sampai keluar… begitu perintahnya. Aku juga langsung putar tubuhku untuk capai lobang Winny yang sangat basah tadi…. tetapi meriamku masih tetap tertancap dalam Diah. Kumainkan lidahku pada gua vertikalnya dan kadang-kadang pada knop di atas lobang itu sampai Winny melafalkanng kejang dan…. lemas senang.

Lima sepuluh menit kami masih tiduran bertumpang-tindih sampai saya bangun dan membersihkan perlengkapanku… lantas kukenakan bajuku dan kusulut sebatang rokok sekalian ngeloyor kejalanan… cari pak Pardi. ” Pak… anaknya Bik Suti ngga’ perlu dinanti pulangnya… dan tolong bilangin orang tempat tinggalnya kalau ia nngga’ pulang karena diminta nemenin Winny ” alasanku menyengaja saya tidak sebutkan nama Diah agar berkesan masih asing bagiku.

Kemudian saya kembali lagi ke rumah dan bersihkan kaki lantas gabung bobok bertiga… nanti malem coba saya gerayangi Winny ach… kali-kali saja dapat nyobain rasanya… tentu asyik dan bermakna juga di rumah ini ada banyak stock lobang yang dapat dipakai gantian… khan asyik kalau perlu ngga’ tunggu semakin lama.

Category: ABG
cersex annisa cersex anal mama cersex dengan ibu mertua cersex hot terbaru cersex download cersex xnxx

Leave a Reply